Halaman

Kalau Khilafah Tegak

Seorang pejabat di suatu daerah mengucapkan "Kalau sampai berdiri khilafah, maka kalian (para nonmuslim) akan dipaksa sholat, dipaksa puasa dan akan dihukum dengan berat bila tidak menjalankannya."

Karena ucapannya itu, sang pejabat banyak menuai kecaman dari masyarakat Indonesia. Ucapannya sudah menebar teror dan meresahkan masyarakat. Gambaran khilafah yang dia bicarakan tidaklah seperti itu. Meski begitu, sang pejabat kini malah mengepalai suatu daerah. Sungguh ajaib.

Perlu rekan-rekan ketahui bahwa di dunia ini ada banyak sekali sistem pemerintahan. Mereka memiliki metode masing-masing dalam menjalankan sistemnya. Ada sistem pemerintahan kerajaan, sistem pemerintahan demokrasi, sistem pemerintahan parlementer, sistem pemerintahan khilafah islamiyyah, sistem pemerintahan fasis, komunis, liberal dan sebagainya. Maka dalam hal ini, sistem pemerintahan khilafah islamiyyah sejajar maknanya dengan sistem pemerintahan lainnya dan sah-sah saja bila ada negara yang ingin menerapkannya karena sistem pemerintahan bukan bentuk tindakan kriminal. 


Selanjutnya, Andai sistem pemerintahannya adalah khilafah, bukan berarti setiap umat beragama selain islam akan dipaksa untuk beribadah secara islami, tidak. Justru yang ada adalah mereka akan dilindungi dan hak-hak beragamanya akan dijaga karena Islam memiliki aturan tersendiri terkait hubungan sosial antarumat beragama. Jangankan terhadap kaum kafir yang hidup dalam negeri muslim, terhadap musuh pun kaum muslimin dilarang membunuh pemuka agama mereka. Silakan rujuk link berikut ini.

Tahukah kalian bahwa Islam membagi orang kafir kedalam 4 golongan? Seorang muslimin dilarang membunuh 3 dari 4 golongan ini. Ancamannya serius, Bahkan muslim yang membunuhnya tidak akan masuk surga. Satu-satunya orang kafir yang boleh dibunuh adalah yang dengan terang-terangan memerangi kaum muslimin.

Khilafah menjadikan nilai-nilai keilahian dan kemanusiaan dalam agama Islam sebagai landasan dalam menjalankan hukum pemerintahan. Segala persepsi tentang kebengisan khilafah dan ancaman-ancamannya adalah fitnah belaka yang dipelopori oleh bangsa-bangsa yang tidak suka kepada Islam. Dan sangat disayangkan fitnah-fitnah ini diperkuat dengan kelakuan sebagian kelompok dalam Islam yang menjalankan syariat secara brutal dan menisbatkan diri sebagai khilafah. Mereka tidak mengkaji ayat dengan pemahaman yang baik melainkan hanya memahaminya secara serampangan hingga kemudian mereka menjadi bangsa yang bar-bar dan gemar melakukan kerusakan. Dan Islam berlepas diri dari itu semua. Bagaimana mungkin agama yang memotivasi umatnya untuk menanam pohon agar dapat memberikan manfaat bagi binatang akan tega melakukan kerusakan dengan membunuhi orang-orang tak berdosa? Bagaimana mungkin ajaran yang Nabinya berpesan untuk selalu berbuat baik walaupun hanya dengan memindahkan kerikil dari tengah jalan, akan tega melakukan pembantaian dan pemusnahan ras?

Di Indonesia, istilah khilafah disulap menjadi momok yang menakutkan. Yang mencegah orang-orang dari lelapnya dan membuat mereka siaga dalam ketakutan. Segala hal yang berbau khilafah adalah membahayakan. Segala atributnya perlu disingkirkan bahkan organisasi yang bercita-cita menegakkan khilafah diberantas. Miris sekali, di negara yang disebut sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar ini, malah ketakutan dengan sistem pemerintahan yang ada di dalam ajarannya sendiri. Padahal, sebagai umat muslim, seharusnya kita tidak boleh alergi terhadap istilah khilafah karena itu adalah bagian dari agama kita. Tapi memang begini adanya, di negeri yang konon memiliki umat muslim terbesar di dunia ini, lebih bangga menggunakan produk-produk yang bukan berasal dari Islam, dan lebih senang memakai identitas sebagai bukan muslim. Miris.

Intinya saya hanya ingin meluruskan bahwa khilafah bukanlah teror sebagaimana cerita-cerita orang-orang yang tidak suka kepadanya. Khilafah membawa nilai-nilai Islam yang rahmatan lil 'alamiin. Khilafah adalah salah satu bentuk sistem pemerintahan dan tidak terlarang bagi kita menjadikannya tema diskusi sebagaimana kita melakukan kajian-kajian terhadap sistem pemerintahan dan sistem ekonomi negara lainnya kemudian kita adopsi apa-apa yang baik dari semua itu untuk diterapkan ke negara kita. Khilafah juga tidak pernah melakukan pembantaian dan penjajahan di tanah air kita. Bahkan dahulu, atas utusan dari khalifah pula, wali songo masuk ke Indonesia dan menyebarkan agama Islam di nusantara. Pergerakan nasional juga didukung oleh pemikiran Islam yang menentang segala bentuk penjajahan dan keutamaan melawan penjajah. Oleh karenanya dahulu ada gelar haji, gelar yang disematkan untuk memata-matai siapa saja yang telah pergi haji. Jangan-jangan mereka membawa pemikiran islamis yang menentang penjajaha.
Kemudian juga, HTI sebagai organisasi yang telah dilarang di Indonesia, tidak pernah sekalipun menumpahkan darah rakyat. Mereka tidak pernah melakukan makar. Paling pol mereka melakukan kajian, tanya jawab dan demonstrasi. Mereka tidak pernah menorehkan luka tetapi kita membencinya dan memusuhinya. Sedangkan kepada komunis, malahan kita sedang sibuk mencari celah untuk meminta maaf atas pemusnahan ideologi komunis dimana mereka dahulu pernah menumpahkan darah saudara-saudara kita. 

Terakhir, saya ingin menyampaikan bahwa saya bukan HTI dan saya tidak pernah menjadi bagian dari HTI. Simpati saya kepada mereka didasari atas agama dan keimanan bahwa kita sama-sama menjalankan rukun islam dan rukun iman yang sama. Artinya mereka bagian dari kaum muslimin dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Saya menulis tulisan ini lebih dikarenakan keresahan saya atas teror yang diatasnamakan kepada khilafah islamiyah. Terlebih, teror itu disebarkan dan dibesarkan oleh ormas kaum muslimin yang mengaku paling moderat dan paling toleran. Na'udzubillahi min dzaliik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH ATAS KOMENTARNYA.

Peace Keeper 2

Plok plok plok Cup cup cup, ini salah si kodok Si kodok nakal ya....  Udah bikin si adek celaka Brak Brak Brak Rasain mejanya ku gebrak Cup ...