Petaka yang memecah kesunyian malam
Dari sebuah titik yang Malang
seratus tiga puluh dua manusia telah berpulang
tigaratus mata-mata merah meradang
empat puluh ribu manusia tunggang langgang
lari dari tear gas yang merobek sampai dalam
yang ditembakkan para penjaga keamanan
kepada yang seharusnya dijamin aman
Tear adalah air mata
tear bermakna mencabik juga
***
Ayah, syukurlah Engkau telah pulang
Dari malam mencekam di tengah Malang
Lepaskan dulu helm, seragam dan pelontarmu
Lekas basuh badanmu agar wangi dosa-dosamu
Ayo bermain dan tertawa bersamaku
Lupakan darah-darah yang tumpah semalam
Ayo kita salahkan si tangga yang diam
Tersenyumlah nak, kini ayah telah pulang..
Ayah telah tiba dari medan perang
Ayah telah membasmi para pembuat onar
Sudah pasti ayahmu ini sangat benar
wanita, anak dan balita yang terkapar
salah mereka sendiri kenapa melanggar
ini ada oleh-oleh untukmu
air mata dan darah untuk lauk makanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMA KASIH ATAS KOMENTARNYA.