Api membara gelora menderap buana
bumi nusantara sang ibu pertiwi di atas tungku
dengan kayu-kayu jiran yang membarakan agni
mendidih
ya mendidih riak di otak anak-anaknya
siapa yang mau direndahkan?
inikah telur diujung perang?
Bukankah damai lebih indah? saudaraku?
tunjukan kepada dunia kita bukan bangsa bar-bar
Biar sikayu-kayu Jiran mengabu termakan api congkaknya
setelah abu sang kayu kita nikmati sajian hangat yang telah masak sedap
sang abu tetap menjadi abu, tak berguna
yang mendidih pun masak dan mengenyangkan rakyat-rakyatnya
Inilah suatu perjuangan
belati tajam nan indah tertempa oleh palu yang keras dan api membara
bukan berarti kita menyerah
inilah wibawa negara kita
berperang dengan keanggunannya
mantabs bang.... puisinya.....like this
BalasHapus