Sesak nafas ini…
Begitu membuai si Rama Ramayana
Mungkinkah Musailamah alkadzdzab menteror
Setiap benih-benih laut merah jambu di pelupuk maya
Yang bersimpuh di ujung lapuknya rayap-rayap pohon kurma?
Aku yang manginjak tangga ke
Termangu dalam dekap lilin jingga yang menyala
Membara membakar jiwa yang termabuk arak
Hingga kepalang di seberang laut kobaran rasa
“Adinda… mungkinkah kini akang tenggelam.”
“Terhunus titah Alkadzdzab di seberang kebun bunga .”
“Ditikam Niagara di parit rumah kosong dalam dada.”
“Dinda… akang berusaha.”
“Meski berlari dengan kaki yang bertindih di kursi roda,…
Berlari mengejar cahaya di bayang gelap singgasana cinta,…
Berlari walau tersungkur tajamnya gigi-gigi hiu laut pilu,…
Berlari meski aku bermanis-manis lagi dalam perihnya
sayatan sembilu,…
Demi sebuah lentera di relung senjanya pagi buta,…
Demi seberkas cakrawala
di ambang manisnya khayal pejam,…
Tunggulah…
Kelak mentari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMA KASIH ATAS KOMENTARNYA.